Masih hingga kini

Jeritan kecil dari palung hati ini,pun resah yang datang bersama gumpalan gelisah,ditiap detik jeritan tertahan,ego membendung hasrat,yang datang tak cukup kuat.Adalah mimpi tanpa tak tertafsir,datang begitu saja,cambuki separuh jiwa terluka,berlalu biarkan belenggu tanpa kunci

Debu sekarat

Sungguh,sepi ini begitu membelenggu
Resah yang sekarat dalam hati pekatku
Hanya semu menampak,menjelma dalam ketakutan
Terombang ambing dengan sayap usang terkoyak
Terperosok,hanya aku,aku sendiri
...Terkucil diantara ribuan geliat
Susut raga beserta jiwa yang semakin sakit
Debu sekarat,debu semakin sekarat

Puncak kehidupan adalah kematian.Perjalanan abadi untuk jiwa/roh seusai sekian waktu menghuni bongkahan daging yang terbungkus kulit,meninggalkan pusat komando tempat bernaungnya rasional/irasional,serta rumah perasaan yang bercerai dengan detak detak kehidupan.